Sabtu, 28 Juni 2008

Karierku Bagaimana?

Andrei Shevcenko, siapa tak kenal dia? Penggemar sepak bola sejati pasti mengenal sosok pemain yang satu ini. Prestasi yang diukirnya saat bermain di AC Milan begitu luar biasa, banyak gelar ia raih bersama Milan, mulai top score, gelar Scudeto, Juara Liga Champion, Juara Piala Toyota (yang sekarang berubah jadi kejuaraan dunia antar club).

Karena prestasinya inilah membuat Chelsea tertarik untuk mengontraknya, dan akhirnya Sheva main untuk Chelsea. Tetapi apa yang terjadi? Dia tidak mampu memberikan permainan terbaiknya seperti saat membela Milan, dia begitu terpuruk, dia sulit sekali mencetak gol, bahkan pada akhirnya dia hanya dijadikan sebagai pemain cadangan saja, sangat jarang bermain untuk Chelsea.

Mengapa hal itu bisa terjadi ? Banyak faktor yang dapat mengakibatkan seorang pemain tidak dapat menampilkan seluruh kemampuan yang dimiliki saat bermain di klub barunya, misalnya adakah dukungan dari pemain lain sehingga ia dapat bermain dengan baik, suasana tim (kompak di dalam dan luar lapangan), gaya permainan dari tim yang dibela, dan yang tak kalah penting adalah motivasi apakah dia mampu/sadar untuk memanfaatkan bakat yang dimilikinya

Seperti halnya pemain sepak bola yang gagal mengembangkan karier di klub barunya, banyak orang Kristen (termasuk saya pribadi) belum dapat mengembangkan karier sesuai harapan bersama Tuhan. Mereka merasa kebinggungan untuk menjawab, apakah anda sudah melakukan pelayanan kepada Tuhan, apakah anda mau melayani?
Kebanyakan akan menjawab “Saya belum melayani karena tak tahu apa yang dapat saya lakukan, mau menyanyi suara tak merdu…., main musik tak bisa…., mau berbicara kepada orang lain saya bukan tipe orang yang pandai bicara….., lalu bakatku apa ya?”.

Di sinilah sebenarnya peran penting orang-orang di sekitarnya (pendeta, teman gereja/ persekutuan) untuk dapat mendorong seseorang menemukan bakat terpendamnya, sebuah bakat yang mungkin unik yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Tetapi sering kali dukungan itu tidak seperti yang diharapkan, dia tak pernah dapat menemukan bakatnya, dia mungkin hanya diarahkan untuk melayani seperti kebanyakan pelayanan di gereja, seperti main musik, nyanyi, jadi guru Injil dan sebagainya, yang semuanya itu bukan bakat alaminya sehingga hasilnya tidak maksimal, hanya asal-asalan supaya mendapat julukan “saya sudah melayani”.

Motivasi untuk melayani, juga adalah salah satu faktor yang paling penting. Jika seseorang telah memiliki motivasi maka segala sesuatu akan dia lakukan untuk mewujudkannya. Jika kita sudah tergerak untuk melakukan sesuatu untuk Tuhan walaupun sekecil apapun, jangan hentikan, jangan berkecil hati, segala sesuatu harus dimulai dari yang kecil. Jangan hiraukan jika ada orang yang tidak suka, menganggap itu bukan suatu pelayanan, meremehkan, yang penting kita percaya bahwa itu semua kulakukan karena Tuhan, dan percayalah Tuhan akan turut bekerja sehingga pada akhirnya kita betul-betul melayaniNya.

Langkah praktis mengembangkan karier di dalam Tuhan:
1.Ada baiknya menemukan seseorang / kelompok, tempat atau media yang tepat yang dapat mendukung kita untuk menemukan bakat dan memulai pelayanan,
2.Motivasi, keputusan, komitmen untuk melayani Tuhan harus datang dari hati kita pribadi.
3.Terus didik diri kita di dalam Tuhan, baca, belajar, renungkan Firman Tuhan.
4.Percayakan segala yang kita lakukan kepada Tuhan

II Korintus 9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Tidak ada komentar: