Senin, 16 November 2009

Moment Spesial .....

Saat-saat yang kami tunggu akhirnya terjadi ........
jam 16 lewat entah berapa menit, kami mengakhiri masa lajang dan menjadi suami-istri yang sah.





















Sabtu, 06 Desember 2008

Keluarga Kristen yang Diberkati Tuhan.

Efesus 5:22 – 6:4

Manusia tentunya ingin hidup berkeluarga dan berbahagia bukan?
Kita sebagai orang Kristen pasti mempunyai kerinduan akan kehidupan keluarga yang diberkati Tuhan bukan?

Berikut hal-hal yang Tuhan Yesus mau ada dalam keluarga kita:
1.Selalu mengucap syukur kepadaNya dan hidup saling merendahkan diri, saling melayani di dalam takut akan Kristus.
2.Istri harus tunduk kepada suami dalam segala hal, mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. Jadi lakukan itu semua karena takut akan Tuhan, 1 Petrus 3:4 “tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.”
3.Suami harus mengasihi istri, hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
Peranan suami dalam keluarga adalah sebagai pemimpin istri dan anaknya, mempersiapkan kebutuhan rohani dan jasmani keluarga. Jadikanlah keluarga sebagai fokus utama melebihi urusan yang lain, tiada artinya sibuk bekerja cari uang dan kaya, bahkan sibuk pelayanan tetapi keluarga sendiri terbengkalai tidak dilayani apa gunanya?
4.Anak-anak harus menghormati orang tua, (supaya berbahagia dan panjang umur di bumi), menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik
5.Suami-Istri (orang tua) jangan bangkitkan amarah anak dan didiklah anak di dalam ajaran dan kasih Tuhan Yesus. Sedini mungkin siapkan anak untuk didik di dalam Tuhan, tanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan benar di dalam Tuhan, jangan biarkan anak-anak tumbuh semaunya.

Apakah hidup keluarga kita sudah diberkati?

Jika belum merasa diberkati atau ingin lebih diberkati, mari kita belajar dan berjanji melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan sesuai peranan kita dalam keluarga.

Karakter Keluarga Kristen yang Dewasa

1 Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

1.Jadikan rumah kita sebagai gereja
Artinya keluarga itu dibentuk atas dasar ajaran dan kasih akan Tuhan.
Matius 18:20 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

2.Hidup dalam iman
Tetap bersandar sepenuhnya, percaya, tetap setia di dalam Tuhan, selalu bertumbuh.

3.Hidup dalam pengharapan
Artinya suatu kondisi yang tetap teguh, tetap konsisten, tetap pada komitmen bahwa Tuhan selalu ada untuk segala sesuatu yang terjadi di dalam keluarga.

4.Hidup dalam kasih.
Saling mengasihi, saling melayani satu sama lain sehingga hidup penuh kemesraan.

Mari kita bawa keluarga menjadi keluarga Kristen yang berkarakter.

Minggu, 30 November 2008

Tuhan Begitu Peduli Kepada Keluarga

Keluarga adalah lembaga yang paling utama dalam masyarakat, walaupun juga disebut lembaga terkecil dalam masyarakat.
Di mata Tuhanpun sebuah keluarga dipandang sangat berharga.

Mau bukti bahwa Tuhan begitu menghargai akan arti keluarga?
1.Tuhan sendirilah yang menciptakan keluarga itu.
Keluarga adalah suatu tujuan ilahi yang telah Tuhan rancang sedemikian rupa.
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

2.Allah menyebut diriNya sebagai suami Israel.
Dalam Perjanjian Lama Yesaya 54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

3.Tuhan Yesus menyebut kita sebagai mempelai perempuan.
Di dalam perjanjian baru Matius 25 mengajarkan perumpamaan Kerajaan Sorga dengan menggunakan istilah “mempelai”.

4.Tuhan Yesus mengadakan muzijat di pesta perkawinan di Kana
Dalam Yohanes 2, Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur, bukankah itu menunjukkan Tuhan begitu peduli akan pesta perkawinan itu?


Nah…. karena itu hargailah dan hormati yang nama keluarga.
Sebagai suami atau istri, tetaplah setia kepada pasangannya masing-masing.
Anak-anak hormatilah orang tua.

Juga hormati dan hargai keluarga orang lain.



Kucinta keluarga Tuhan
Terjalin mesra sekali
Semua saling mengasihi
Betapa s’nang ku menjadi
K’luarganya Tuhan

Minggu, 05 Oktober 2008

Baru Kusadari ……[Lagi]

Sering ku bertanya mengapa keadaanku hanya begini-begini saja, pergumulanku juga tak kunjung kumenangkan…….?

Cerita mengenai seorang yang lumpuh di tepi kolam Betesda (Yohanes 5:1-18) telah menyadarkanku.
Bisa dibayangkan betapa tersiksanya ia selama 38 tahun menderita sakit, bahkan tidak ada orang yang peduli (dimana ya keluarganya? apa tak punya keluarga? apa ia dibuang keluarganya?), rasa terasing dan kesepian tentu sangat ia rasakan. Ia tentunya ingin sembuh, makanya ia menanti di tepi kolam Betesda dan berharap ia masuk ke air pertama kali saat air kolam terguncang, tetapi selalu didahului orang lain.

Sampai akhirnya Tuhan Yesus datang dan menawarkan kesembuhan, karena Tuhan mengetahui keadaan orang itu, “Maukah engkau sembuh?”. Tetapi apa jawabnya? Orang itu justru terfokus kepada keadaan sekitarnya dan orang lain yang tidak mau membantunya, padahal ia tahu siapa yang bertanya (karena ia memanggil dengan nama “Tuhan”). Mengapa ia hanya berkutat kepada orang lain dan bukan fokus kepada Tuhan?. Mengapa ia tak menjawab, “aku mau Tuhan, aku mau sembuh”.

Tuhan Yesuspun menyuruhnya bangun dan mengangkat tilamnya. Di sinilah orang lumpuh itu memiliki iman yang nyata, tanpa berkata-kata ia bangun dan mengangkat tilamnya, sehingga ia mengalami kesembuhan!!! Luar biasa bukan?
Sepertinya tidak ada keraguan dan pertanyaan di hatinya, ia percaya saja dan menuruti kata-kata Tuhan Yesus, akibatnya ia disembuhkan.

Bukan hanya berhenti disitu saja, ternyata orang itu bertemu dengan Tuhan Yesus di dalam Bait Allah. Aku tidak tahu latar belakang orang itu sebelumnya apa sudah mengenal Tuhan (secara pribadi)? Tetapi aku percaya orang itu beribadah dan mengucap syukur atas kesembuhannya (bayangkan 38 tahun sudah ia sakit dan sekarang sembuh), makanya ia di Bait Allah.
Bahkan iapun bercerita bahwa Tuhan Yesuslah yang menyembuhkannya.

Orang lumpuh itu telah dipulihkan secara jasmani dan juga rohani.

Seperti itulah diriku, rasa sepi, kesendirian selalu kurasakan.
Seakan-akan tak ada orang yang peduli lagi (bahkan seseorang yang kucintai).
Selama ini aku hanya terfokus kepada keadaan sekelilingku, aku terfokus kepada orang lain, berharap ada yang selalu menolongku.
Tetapi ………. yang ada hanya kekecewaan, ……… tak ada yang mau bantu ……..?

Tentunya aku tahu siapa Tuhan Yesus, Dia sanggup menolongku, tetapi sekali lagi aku justru terfokus kepada orang lain untuk dapat membantuku.
Dia selalu menawarkan jalan keluar atas segala permasalahanku, seharusnya aku juga selalu menerima tawaran itu 100 %.

Terima kasih Tuhan, hari ini aku kembali Engkau sadarkan, bahwa hanya bersandar dan fokus kepadaMu sajalah aku dapat memenangkan segala pergumulanku selama ini.

Ajar aku selalu mengenalMu lebih, lebih dan lebih dekat, lebih dalam lagi.
Ajar juga aku agar bisa bercerita tentang Engkau kepada orang lain, lewat setiap pikiran, perkataan, perbuatan dan tingkahlakuku, di rumah, di tempat kerja dan di manapun aku berada….. serta lewat media apapun , internet salah satunya..

Aku harus percaya 100 %
Aku harus fokus 100 % kepadaMu, Tuhan Yesusku.