Jumat, 25 Juli 2008

K A R A K T E R, apa itu?

Pasti Anda masih ingat peristiwa beredarnya foto-foto maupun video dari para politikus kita yang sedang bermesraan dengan para wanita. Menanggapi foto-foto maupun video itu, para politikus tadi dengan santainya berkata itu bukan saya, itu hanya fitnah, itu tidak seperti yang diduga karena hanya rekayasa. Mereka kebanyakan tidak mau mengakui perbuatan tak bermoral itu, bahkan ada yang mengatakan ini semua adalah tindakan pembunuhan karakter yang dilakukan lawan politiknya mengingat sebentar lagi akan ada pemilu (tahun 2009).

Menanggapi hal itu dalam hati saya berkomentar:
“Pembunuhan karakter? “
“Karakter yang bagaimana yang dibunuh?”
“Apakah tindakan tidak bermoral itu bagi mereka adalah perbuatan yang wajar dan hal yang biasa, sehingga hal semacam itu tak perlu dipermasalahkan?”
Yang paling mengerikan adalah “Apakah tindakan tak bermoral itu adalah karakter mereka sesungguhnya?”
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bangsa ini jika kita memiliki banyak politikus yang berkarakter seperti itu, tak bermoral!!! Hancurlah bangsa ini!!!

Sebenarnya sulit sekali kita menilai karakter seseorang, tidak semudah mengatakan “Oh ia orang yang berkarakter ini…., Oh dia berkarakter itu…..”, kita bisa tertipu. Justru karakter seseorang sering kali dapat dilihat saat mengalami masa-masa sulit atau masa-sama memiliki jabatan, kekuasaan atau hidup “sukses”.

Sama seperti diri kita sendiri, kadang kita tak dapat menilai seperti apa karakter kita sesungguhnya. Sering kita berharap agar diri kita menjadi seorang yang berkarakter, memiliki karakter-karakter yang bagus, yang terbaik. Boleh-boleh saja! Tapi ingat membentuk karakter tidak gampang, butuh proses panjang dan pasti ada pengorbanannya!!

Janganlah kita membayangkan hal-hal yang besar dulu, tetapi lakukan dulu hal-hal kecil, hal-hal sepele yang sebenarnya sangat mudah kita temukan dan dapat kita lakukan. Sebagai contoh jika berjanji bertemu seseorang datanglah tepat waktu, tepati setiap perkataan kita walaupun mungkin itu semua hanya bercanda karena janji adalah janji jadilah pribadi yang selalu menepati janji, janganlah mudah berbohong sekecil apapun berbohong tetaplah dosa, bersikap sopan santun terhadap orang lain, membantu seseorang menyeberang jalan, taati rambu lalu-lintas walaupun tak ada polisi.

Dari hal-hal kecil dan sepele seperti itu jika dibiasakan dan terus dilakukan, tanpa kita sadari akan membentuk diri kita menjadi pribadi yang berkarakter. Setuju?

Karakter bukan diukur dari apa yang kita dapat dari nenek moyang, tetapi dari apa yang dapat kita wariskan kepada anak cucu kita.
Amsal 13:22 Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Tidak ada komentar: